Kamis, Agustus 14, 2008

Helmku Sayang, Helmku Amblassss

Dua minggu yang lalu saya beli 2 helm baru, karena helm yang lama sudah 'teriak' minta pensiun. Kondisinya memang sudah tidak layak pakai untuk melindungi kepala sebagaimana fungsi normal-nya. Walaupun di Bali sebenarnya ada kebijakan khusus bagi pengendara sepeda motor yang memakai atribut keagamaan untuk boleh tidak mengenakan helm. Dan Karena saya berjilbab, maka saya pun termasuk yang dapat dispensasi tersebut. Namun karena sudah terbiasa selalu memakai helm, maka ada rasa tidak nyaman apabila tidak mengenakannya pada saat berkendara.



Harga Helm di sini lumayan mahal kalau menurut kantong saya. Dengan merk dan model yang sama, di malang (asal daerah saya) selisih harganya bisa mencapai hampir Rp. 100.000,-. Hmm...tapi demi keselamatan sayapun mau tidak mau harus membelinya.
Akhirnya, 2 helm baru warna favorit, biru dan hitam sejak 2 minggu lalu setia menemani saya dan swami ber-motor-ria.

Tapi...sayang sekali, helm baru saya itu hanya berusia tidak lebih dari 12 hari saja.
Kemarin, karena bosan dengan masakan sendiri ( yang memang rasanya pas-pasan, hehehe...) Berdua swami, kami ingin mencoba menu baru di salah satu tempat makan di jalan Teuku Umar, Denpasar. Malam belumlah larut, baru jam 20.00 WITA, ketika kami asyik menikmati menu makanan yang kami pesan. Karena tempat yang terbatas, dan banyaknya pengunjung, tidak memungkinkan bagi kami untuk berlama-lama menghabiskan makanan kami, mungkin hanya sekitar 30 menit saja.

"LOh"...hanya kata itu yang saya ucapkan ketika sampai di tempat parkir dan tahu kalau helm kami sudah tidak ada di bawah jok motor. Padahal tempat parkirnya hanya berjarak 7 meter dari tempat duduk ketika makan tadi. Entah karena terlalu asyik menyantap menu baru, atau karena sudah terlalu canggihnya pencuri helm itu, sampai-sampai tidak ada yang mengetahui aksi pencurian itu. Dan kami juga bukan satu-satunya korban loh, kira-kira ada 6 pemilik motor yang juga kehilangan helmnya.

Memang banyak tempat di Denpasar ini yang membuat tanda peringatan bertulisan "HATI-HATI DENGAN HELM ANDA, RAWAN PENCURIAN" Atau sejenisnya, intinya di Denpasar memang banyak sekali terjadi pencurian helm. Tapi sayang sekali tidak banyak tempat yang menyediakan jasa penitipan helm. Jadinya terpaksa helm hanya kita amankan di cantelan di bawah jok. Tapi ternyata gunting dan silet dengan mudah membantu pencuri helm melaksanakan aksinya.
Akhirnya, 2 helm saya yang sudah pensiun, kini terpaksa saya berdayakan lagi. Biar butut yang penting anti maling deh :)).

4 komentar:

bonar407 mengatakan...

ikhlaskan lah...
hehehe...

tukeran link yah 'bu...
suwon...
http://sihotang407.wordpress.com

Dessy Wulan mengatakan...

kalau ikhlas dapat ganti ya mas, hehehe....
oke deh...

Unknown mengatakan...

loh helmmu ilanga des??kog iso??gak mbok rante??sempet dirawat gak masmu??

liat blog mu ini gak kaget klo awakmu pasti produktif...lah wong mbiyen ae nduwe diary akeh...keliangan diary kelingan koncoku des..pISSSSSS

Dessy Wulan mengatakan...

Ajurrr rek mas iki rek...
eling wes ate dadi bapak loh..
btw, kapan ponakan lahir, pas riyoyo ta?

oyi mas, tiap ganti 'musim' yo ganti diary lah :p
berhubung saiki 'musimnya' hi-tech, diary ne model blog no, :))