Selasa, Oktober 28, 2008

Danau Batur




Meski sudah menikmati hampir 3 minggu libur lebaran, rasanya seperti belum puas hati untuk tidak berlibur lagi. Ajakan teman untuk refreshing, keluar dari hiruk pikuk kota denpasar menuju pedalaman Bali guna mereguk segar hawa pegunungan tak mungkin akan kutolak :D. Dan hari minggu kemarin saya sekeluarga bersama teman dan juga keluarganya berangkat menuju Kintamani. Udara panas yang menyerang Denpasar
akhir-akhir ini, seperti mencari balasnya di tempat dingin Kintamani.

Danau Batur berada diantara Gunung Batur dan Gunung Abang. Konon nama Gunung dan Danau Batur berasal dari keyakinan masyarakat setempat bahwa Gunung Batur adalah ‘batur’ atau pembantu dari Gunung Agung.



Dari Kota Denpasar Danau Batur bisa dicapai dalam waktu 2 jam dengan membawa kendaraan sendiri. Tapi bagi Anda yang tidak membawa kendaraan sendiri, untuk dapat mencapai lokasi Gunung Batur bisa menggunakan taksi atau menyewa mobil. Anda juga dapat bergabung dengan sebuah tour yang banyak ditawarkan oleh agen perjalanan untuk mengunjungi Gunung Batur dan Danau Batur.


Diserbu penjaja cinderamata

Pemandangan di sini sangatlah elok, dilihat dari atas ataupun langsung di sisi danau sama cantiknya. Namun sayang, ditengah keasyikan kami menikmati keindahan Danau Batur ini, ada sedikit gangguan yang (maaf) cukup menyebalkan dari para penjaja cinderamata. Meraka dengan cara sedikit memaksa mulai menawarkan dagangannya. Bahkan ada yang cenderung berkata kasar. Yang tadinya tidak berniat sama sekali untuk membeli, akhirnya dengan terpaksa jadi membeli, hanya agar kami bisa ditinggalkan. Sebenarnya apabila mereka tidak terlalu ‘agresif’ kitapun akan enak dalam memilih dan membeli dagangannya.

Tanpa terasa hari telah siang, pantas saja perut sudah ‘berteriak’ minta diisi. Akhirnya kami meninggalkan kawasan ini dan berpindah ke salah satu restoran yang berada tidak terlalu jauh. Menu yang dijajakan memang terbatas, hanya ada Ikan Nila dengan variasi masakan digoreng, dibakar dan dibuat sup. Ikan yang digoreng lebih mantap rasanya daripada menu yang lainnya. Dan semua itu menjadi lebih sempurna dengan pemandangan yang menemani makan siang kita. Wow………..tak kan terlupakan.

Selain tempat makan, pengelolanya juga melengkapi dengan tempat pemancingan. Sembari menunggu masakan yang telah kita pesan datang, kita bisa memanfaatkan waktu dengan memancing. Apabila kita berhasil mendapatkan ikan, ikan tersebut bisa kita bawa pulang. Tentu saja kita harus membayarnya terlebih dahulu sesuai dengan berat dan jenis ikannya.


Salah satu contoh bungalow

Untuk anda yang ingin menginap, tempat ini juga menyediakan bungalow. Sebuah penginapan yang sangat romantis, karena berada persis di tepi danau. Cocok deh untuk anda yang ingin berbulan madu. Tetapi sebaiknya anda pesan terlebih dahulu, karena bungalow yang ada hanya berjumlah 4 saja. Dengan variasi harga 350-450ribu/hari saja anda sudah bisa menikmati indahnya Danau Batur sepuasnya dari tempat yang lebih privat.

Setelah puas mencumbui keelokan Danau Batur dan juga jepret sana-sini, kamipun dengan sedikit enggan beranjak pulang.
Selengkapnya...